ATTITUDE
A - lways making today my best day
T - aking pride in a job well done
T - reating others with respect
I - solating my negative throughts
T - reating tasks as opportunities
U - tilizing my talents everyday
D - oing the job rigth the first time
E - xpecting positive outcomes daily
S - peaking well of others everyday
Kamis, 16 Oktober 2008
Sepenggal Cerita Tentang Perilaku Positif
Dahulu kala ada 2 orang kakak beradik. Ketika ayahnya meninggal sebelumnya berpesan dua hal: - Pertama :Jangan pernah menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu, - Kedua: Jika mereka pergi dari rumah ke toko jangan sampai mukanya terkena sinar matahari. Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin. Ibunya yang masih hidup menanyakan hal itu kepada mereka. Jawab anak yang bungsu: "Ini karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih". "Juga Ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong, padahal sebetulnya saya bisa berjalan kaki saja, tetapi karena pesan ayah itu, akibatnya pengeluaranku bertambah banyak". Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, ibupun bertanya hal yang sama. Jawab anak sulung: "Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena Ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak pernah menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut". "Juga Ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam. Karenanya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup." "Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris ,karena mempunyai jam kerja lebih lama". Kisah diatas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat di tanggapi dengan presepsi yang berbeda. Jika kita melihat dengan positive attitude maka segala kesulitan sebenarnya adalah sebuah perjalanan membuat kita sukses tetapi kita bisa juga terhanyut dengan adanya kesulitan karena rutinitas kita .. pilihan ada di tangan anda. 'Berusahalah melakukan hal biasa dengan cara yang luar biasa. Catatan Bila kita menelaah lebih jauh, cerita singkat diatas cukup menggambarkan bagaimana cara kita memproses informasi yang terima ke dalam pikiran sampai membentuk persepsi dan menjadi perilaku. Jelas, dari setiap persepsi atau paradigma dan perilaku akan memberikan hasil yang berbeda. Perilaku adalah buah dari Paradigma, pandangan, persepsi itulah kata bermakna sama yang sering kita jumpai dalam keseharian. Setiap hari kita tentu memiliki banyak paradigma/pandangan terhadap sesuatu maupun orang dalam dunia ini. Tergambar jelas dari bagaimana sebuah respon kita berikan. Begitu banyaknya sikap dan perilaku yang ditampilan mengkondisikan kehidupan duniawi yang syarat dengan kompleksitas. Contoh sederhana ketika kita mendapatkan informasi dari teman tentang seseorang, perilaku atasan kepada bawahan di kantor, penampilan orang lain, kebiasaan yang dilakukan orang lain, dan masih banyak lagi stimulus orang lain yang seringkali merefleksikan sikap dan perilaku kita terhadap kondisi tersebut. Baik atau buruknya sebuah respon yang kita berikan bergantung bagaimana persepsi yang berada di otak kepala. Pahamilah paradigma dan karakter adalah dua sisi yang saling mengikat satu sama lain. Apa yang kita lihat sangat berkaitan dengan siapa kita. Menjadi berarti melihat dalam dimensi kemanusiaan. Dan kita tidak bisa mengubah dapat mengubah cara pandang kita tanpa sekaligus mengubah keberadaan kita, dan sebaliknya. Paradigma kita adalah sumber dari mana sikap dan perilaku kita mengalir. Paradigma sama seperti kacamata, dia mempengaruhi cara kita melihat segala sesuatu dalam hidup kita. Bila kita melihat sesuatu melalui paradigma prinsip yang benar, apa yang kita lihat dalam hidup akan berbeda secara dramatis dengan apa yang kita lihat melalui paradigma dengan pusat yang lain. Sementara kita mengembangkan paradigma yang memberdaya kita untuk melihat melalui lensa kepentingan ketimbang kegentingannya, kita akan meningkatkan kemampuan kita untuk mengorganisasi dan melaksanakan setiap minggu dari hidup kita di sekitar prioritas kita yang lain, untuk menjalani apa yang kita katakan. Kita tidak akan bergantung pada orang lain atau benda apa pun untuk manajemen yang efektif atas hidup kita. Perubahan paradigma mengubah kita ke arah yang positif atau negatif, entah bersifat spontan atau bertahap, perubahan paradigma menggerakan dari satu cara melihat dunia ke cara yang lain. Dan perubahan paradigma tersebut menghasilkan perubahan yang kuat. Paradigma kita, benar atau salah, adalah sumber dari sikap dari perilaku kita, dan akhirnya sumber dari segala hubungan kita dengan orang lain. Tak salah memang perilaku yang ditampilkan secara kasat mata mengidentifikasi dengan paradigma kita yang kita miliki terhadap sesuatu atau siapapun, tentunya yang perlu diperiksa adalah komponen-komponen saringan proses pikiran kita mulai dari menerima informasi sampai dengan membuatnya menjadi perilaku, mana yang perlu kita perbaiki apakah nilai-nilai kita, pengalaman-pengalam an kita, meta program yang kita punya, saringan distorsi-penghapusa n-pen-generalisa si-an atau entah saringan saja yang mempengaruhi kita dalam pengambilan keputusan atas reaksi atau perilaku apa yang kita lakukan. Bisa jadi salah satu dari merekalah yang mungkin saja mendomisasi keputusan kita. Sebuah PILIHAN, bukan ! (Mohamad Yunus)
"Most fears cannot withstand the test of careful scrutiny and analysis. When we expose our fears to the light of thoughtful examination they usually just evaporate."
Jack Canfield Speaker and Author
WOW!
Last spring I was walking in a park. A short distance ahead of me was a mom and her three-year-old daughter. The little girl was holding on to a string that was attached to a helium balloon.
All of a sudden, a sharp gust of wind took the balloon from the little girl. I braced myself for some screaming and crying.
But, no! As the little girl turned to watch her balloon go skyward, she gleefully shouted out, "Wow!
I didn't realize it at that moment, but that little girl taught me something.
Later that day, I received a phone call from a person with news of an unexpected problem. I felt like responding with "Oh no, what should we do?" But remembering that little girl, I found myself saying, "Wow, that's interesting! How can I help you?"
One thing's for sure - life's always going to keep us off balance with its unexpected problems. That's a given. What's not preordained is our response. We can choose to be frustrated or fascinated.
No matter what the situation, a fascinated "Wow!" will always beat a frustrated "Oh, no."
So the next time you experience one of life's unexpected gusts, remember that little girl and make it a "Wow!" experience. The "Wow!" response always works.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar