Jumat, 28 November 2008

Tips "Hidup lebih sehat" (Dr. Don Colbert)




Jadwal yang disarankan untuk meminum dua liter air setiap hari :

30 menit sebelum makan pagi : 1 gelas
2,5 jam setelah makan pagi : 1 gelas
30 menit sebelum makan siang : 1 gelas
2,5 jam setelah makan siang : 1 gelas
30 menit sebelum makan malam : 2 gelas
2,5 jam setelah makan malam : 1 gelas
30 menit sebelum tidur : 1 gelas

Minum air sebelum makan memiliki dua kepentingan :
1. Akan mengurangi nafsu makan karena perut anda terasa penuh.
2. Memberikan manfaat positif bagi pencernaan anda.

Menghindari sikap negatif untuk hidup yang lebih sehat :
Perasaan-perasaan mematikan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh kita.

Dampak-dampak dari perasaan-perasaan mematikan yang tidak pernah
terpikir oleh kita sebelumnya adalah :

KEMARAHAN, dapat menyebabkan :

-Rheumatoid arthritis
-Serangan jantung
-Penyakit jantung
-Gagal jantung
-Kanker
-Tekanan darah tinggi
-Stroke
-Tukak lambung

Dr. Robert Eliot, seorang ahli kardiologi ternama, menemukan bahwa
ketika "para pereaksi panas" itu memendam perasaan-perasaan mereka, itu
pada akhirnya berubah menjadi permusuhan dan kemarahan. Ketika itu
terjadi, tekanan darah meningkat tajam, resiko serangan jantung dan
stroke akan lebih tinggi. Maka, lepaskan kemarahan dan mintalah
pengampunan, jangan menyimpan kemarahan sampai matahari terbenam.

KEBENCIAN dan IRI HATI, dapat menyebabkan :

-Tekanan darah tinggi
-Sakit kepala migran
-Penyakit jantung
-Tukak lambung
-Kanker.

Ketika seseorang mengalami kemarahan yang berlebihan, kekhawatiran dan
stress yang diakibatkan oleh kebencian, tingkat adrenalinnya meningkat,
tekanan darah juga meningkat dan dengan begitu jantung-khususnya
serangan jantung- bertambah bagi mereka yang hidup dalam kemarahan.

Orang-orang itu menghadapi resiko penyakit jantung dua kali lebih tinggi
dibanding orang lain. Sebagai tambahan, ketika seseorang mengalami
kekecewaan, kemarahan atau ketakutan saat makan, perasaan-perasaan
negatif ini merangsang system saraf simpatiknya, yang pada gilirannya
menyebabkan berkurangnya pengeluaran enzim-enzim pancreas, yang
menciptakan kesulitan dalam pencernaan makanan.

Ini menyebabkan perut kembung, adanya gas, sakit ulu hati, dan masalah
pencernaan lainnya. Stress yang berlebihan yang disebabkan oleh
perasaan-perasaan negatif cukup berbahaya karena itu meningkatkan
tingkat kortisol kita, yang kemudian menekan system kekebalan tubuh
kita. Ketika system kekebalan kita tertekan, sel kanker mulai terbentuk
dan berkembang.

Kebencian dan iri hati merupakan perasaan-perasaan yang merusak.

KESOMBONGAN, dapat menyebabkan :

-Penyakit mental
-Stroke
-Serangan jantung
-Kematian

Menurut pandangan saya, perasaan yang paling mematikan adalah
kesombongan.

Kerendahan hati dan ucapan syukur kepada Pencipta akan melindungi anda
dari perasaan yang paling mematikan - kesombongan .

KETAKUTAN dan KEKHAWATIRAN (ANXIETY), dapat menyebabkan :

-Penyakit jantung
-Penyakit mental
-Kepanikan
-Depresi
-Serangan jantung
-Fobia.

Tubuh anda bisa menanggapi ketakutan dan kekhawatiran dengan memicu
pelepasan hormon adrenalin secara berlebihan, yang menyebabkan
percepatan denyut jantung, penigkatan ventilasi paru yang abnormal,
telapak tangan berkeringat, dan meningkatnya kontraksi system
pencernaan. Ketakutan dan kekhawatiran yang berkesinambungan dapat
menyebabkan keadaan peningkatan ini terjadi terlalu lama, dan dapat
menyebabkan kelelahan adrenalin, kelelahan,
kegelisahan dan kepanikan, gejala sulit buang air besar dan sakit kepala
karena ketegangan. Kelelahan fisik dan emosional dan kelemahan system
kekebalan tubuh anda dapat terjadi, dan hasil akhirnya adalah penyakit.

DEPRESI, dapat menyebabkan :

-Kanker

Penelitian telah menunjukkan bahwa pria memiliki kecenderungan untuk
melepaskan kemarahan mereka, sementara wanita cenderung
menyembunyikannya. Adalah benar bahwa kanker dapat menyerang semua
orang, tetapi salah satu factor yang paling umum yang ditemukan para
peneliti sebelum kanker menyerang adalah 'kurangnya penyaluran emosi'.
Ibu rumah tangga memiliki peluang 54% lebih besar terkena kanker
dibanding populasi pada umumnya dan 157% lebih besar dibanding dengan
para wanita yang bekerja di luar rumah.

Langkah-langkah untuk mengembangkan hati yang gembira untuk menghasilkan
kesehatan yang baik dan jauh dari penyakit:

-Mengampuni
-Mengendalikan lidah
-Bersahabatlah dengan orang-orang yang positif
-Berilah makanan yang sehat ke dalam pikiran anda
-Kehidupan berohani yang akan mengubah kehidupan anda


SUKSES DAN KECERDASAN

Kecerdasan secara umum dipahami pada dua tingkat. Pertama, kecerdasan sebagai suatu kemampuan memahami informasi yang membentuk pengetahuan dan kesadaran. Kedua, kecerdasan sebagai kemampuan untuk memproses informasi sehingga masalah-masalah yang kita hadapi dapat dipecahkan (problems solved) dan dengan demikian pengetahuan pun bertambah.

Jadi mudah dipahami bahwa kecerdasan adalah pemandu bagi kita untuk mencapai sasaran-sasaran kita secara efektif dan efisien. Dengan kata lain, orang yang lebih cerdas, akan mampu memilih strategi pencapaian sasaran yang lebih baik dari orang yang kurang cerdas. Artinya orang cerdas mestinya lebih sukses dari orang yang kurang cerdas.

Yang sering membingungkan ialah kenyataan adanya orang yang kelihatan tidak cerdas (sedikitnya di sekolah) ternyata kemudian tampil sukses, bahkan lebih sukses dari rekan-rekannya yang lebih cerdas, dan sebaliknya.

Sepuluh Elemen Sukses

Ada dua alasan mengapa hal di atas terjadi. Pertama, bahwa kecerdasan memang bukan satu-satunya elemen sukses. John Wareham (1992), umpamanya, mengatakan ada sepuluh unsur pokok untuk menjadi eksekutif yang sukses yaitu:

(1) kemampuan menampilkan "persona" (topeng) diri yang tepat,
(2) kemampuan mengelola energi diri yang baik,
(3) kejelasan dan kesehatan sistem nilai pribadi dan kontrak-kontrak batin,
(4) kejelasan sasaran-sasaran hidup yang tersurat maupun yang tersirat,
(5) kecerdasan yang memadai (dalam arti penalaran),
(6) adanya kebiasaaan kerja yang baik,
(7) keterampilan antarmanusia yang baik,
(8) kemampuan adaptasi dan kedewasaan emosional,
(9) pola kepribadian yang tepat dengan tuntutan pekerjaan, dan
(10) kesesuaian tahap dan arah kehidupan dengan espektasi gaya hidup.

Dale Carnegie (1889-1955), bahkan tidak menyebutkan kecerdasan secara eksplisit (dalam pengertian umum) sebagai elemen keberhasilan. Ia mengatakan bahwa untuk berhasil dibutuhkan sepuluh kualitas yaitu:

(1) rasa percaya diri yang berlandaskan konsep diri yang sehat,
(2) keterampilan berkomunikasi yang baik,
(3) keterampilan antarmanusia yang baik,
(4) kemampuan memimpin diri sendiri dan orang lain,
(5) sikap positif terhadap orang, kerja, dan diri sendiri,
(6) keterampilan menjual ide dan gagasan,
(7) kemampuan mengingat yang baik,
(8) kemampuan mengatasi masalah, stres, dan kekuatiran,
(9) antusiasme yang menyala-nyala, dan
(10) wawasan hidup yang luas.

Jadi jelaslah bahwa kecerdasan, yang biasanya diukur dengan skala IQ, memang bukan elemen tunggal atau tiket menuju sukses. Perlu dicatat di sini bahwa John Wareham menyimpulkan hal di atas sesudah ia mewawancarai puluhan ribu calon eksekutif dan mensuplai ribuan eksekutif ke banyak perusahaan, dalam peranannya sebagai "head hunter".

Dale Carnegie juga tiba pada kesimpulannya sesudah ia mewawancarai banyak tokoh sukses kontemporer pada jamannya dan sesudah membaca ribuan biografi dan otobiografi orang-orang sukses dari segala macam lapangan kehidupan.

Tujuh Macam Kecerdasan

Kedua, kecerdasan umumnya yang kita mengerti sangat sempit, yaitu hanya berkaitan dengan daya ingat, logika, atau penalaran. Dr. John Elliot, seorang profesor pendidikan pada jurusan pengembangan (kecerdasan) manusia dari Maryland University, dalam seminar pada bulan April 1993 di Jakarta, membahas adanya tujuh macam kecerdasan yaitu:

Kecerdasan Fisikal: Kecerdasan ini tampil dalam bentuk kinerja (performance) fisik manusia, seperti pada diri atlet umpamanya. Mereka yang unggul dalam kecerdasan fisikal ini mampu mendayagunakan fisik mereka pada taraf yang mengherankan pada orang-orang biasa. Olahragawan, pelukis, pengukir, penulis indah, pemain sirkus, dan penari adalah kelompok-kelompok manusia yang cerdas fisiknya.

Kecerdasan Ruang-Waktu: Kecerdasan ini membuat seseorang selalu sadar akan posisi relatifnya dalam koordinat ruang-waktu. Orang yang tidak cerdas ruang, tetap bingung akan jalan-jalan di Jakarta, walaupun sudah puluhan tahun tinggal di Jakarta. Orang yang tersesat, yakni orang yang mengalami disorientasi ruang, termasuk pula pada golongan tak cerdas ruang. Sebaliknya pilot, nakhoda, penyelam, penjelajah alam, pemain bulu tangkis, adalah orang-orang yang memiliki kecerdasan ruang yang tinggi. Demikian juga arsitek, insinyur, ahli geometri, fisikawan dan sejarawan.

Kecerdasan Penalaran: Inilah kecerdasan yang secara umum dikenal luas sebagai kecerdasan. Orang ini mampu memahami relasi antarbagian dalam realitas yang disadarinya dan karena itu ia produktif membuat kesimpulan-kesimpul an. Kecerdasan macam ini juga termasuk kemampuan berpikir logis dan matematis.

Kecerdasan Verbal: Anak kecil yang sudah pandai berceloteh dan memiliki vocabulary yang mengherankan pastilah cerdas secara verbal. Orang-orang yang cari makan dengan mengandalkan kepiawaian mulutnya, seperti guru, pengacara, instruktur, orator, master of ceremony, penyiar radio, komentator olahraga, termasuk penulis, reporter, dan penyiar adalah golongan orang-orang cerdas verbal. Orang-orang ini mampu mengekspresikan diri, pikiran, dan perasaannya lewat rangkaian kata-kata.

Kecerdasan Sosial: Orang yang cerdas secara sosial seolah-olah mampu membaca orang dengan akurat. Dan bisa mengetahui persis apa isi hati, suasana hati, dan keinginan orang lain. Karena itu, ia dapat dengan mudah menyesuaikan diri, mengambil hati, mempengaruhi, dan termasuk memimpin orang lain. Konflik antarpribadi, pertengkaran, ketakharmonisan hubungan, dan semacamnya, banyak berpangkal pada ketakcerdasan sosial yang bersangkutan.

Kecerdasan Musikal: Kecerdasan ini membuat seseorang mampu memahami, menghayati, dan mengekspresikan nada, irama, dan suara dalam bentuk musikal yang estetik. Musikus dalam segala bentuknya, termasuk seniman pada umumnya, tentulah termasuk kaum cerdas musikal.

Kecerdasan Etis-Spiritual: Orang cerdas di bidang ini mampu mengerti hal ikhwal spiritual. Tidak saja dalam pengertian bahwa ia memahami dunia spiritual, tapi lebih pada kemampuannya menampilkan sikap dan praktik hidup yang harmonis dengan nilai-nilai fundamental yang secara tajam diketahuinya. Hati nuraninya bening, suara batinnya tajam, dan mata hatinya awas dalam membedakan apa yang baik dari yang tidak baik, dan membedakan apa yang baik, yang terbaik, dan yang sempurna. Orang yang unggul di bidang ini pada akhirnya menampilkan diri sebagai pribadi yang bijak bestari, penuh hikmat, agung, dan berwibawa.

Menurut Prof. Elliot, semua manusia memiliki ketujuh macam kecerdasan ini dengan kombinasi kualitas yang berbeda dari orang ke orang. Dengan demikian mudah dipahami adanya kenyataan yang kita lihat seperti orang yang goblok ruang tapi cerdas musikal, dosen jenius matematika tapi sontoloyo dalam mengajar.

Di lain pihak kita juga dapat menjumpai orang multi cerdas: pintar bergaul, jenius fisika, piawai main biola, luhur budi pekerti, serta canggih dalam mengajar. Einstein konon termasuk dalam kategori ini.

Jika kita bandingkan tujuh macam kecerdasan di atas dengan sepuluh kunci sukses menurut Wareham dan Carnegie, tampaklah bahwa banyak di antaranya merupakan fungsi dari salah satu kecerdasan tersebut. Karena itu dapatlah disimpulkan bahwa kecerdasan merupakan suatu elemen kunci untuk berhasil, karena dengannya kita dimampukan untuk mengenal teritori permainan, diri kita sendiri, mitra tanding kita, aturan permainan, serta jebakan-jebakan pertandingan yang lazim. Olehnya kita juga mampu menyusun strategi permainan yang membawa kita kepada kemenangan akhir. Namun tetap perlu kita catat, kecerdasan bukanlah segalanya. Masih ada hal-hal lain yang bukan termasuk kategori kecerdasan pada daftar Wareham dan Carnegie.

Petunjuk Meningkatkan Kecerdasan

Sebelum kita lihat beberapa cara untuk meningkatkan kecerdasan yang tujuh macam tersebut, ada baiknya kita lihat dahulu struktur kecerdasan tersebut yang terdiri dari dua bagian:

Bagian pertama ialah informasi atau pengetahuan itu sendiri. Ini kita peroleh melalui pengalaman dan pendidikan.

Bagian kedua ialah mengolah informasi, terdiri dari penalaran, penilaian, dan kreativitas. Mudah dipahami, memang sebagian kecerdasan, kita warisi secara genetis. Warisan semacam ini umumnya kita sebut sebagai bakat. Tetapi bagian terbesar dari kecerdasan adalah hasil usaha. John Dewey mengatakan bahwa kecerdasan bukanlah sesuatu yang kita miliki dan tak berubah selamanya, melainkan kecerdasan adalah suatu proses pembentukan yang berkesinambungan, dan untuk mempertahankannya diperlukan semacam kewaspadaan untuk mengamati kejadian-kejadian, keterbukaan untuk belajar, dan keberanian untuk menyesuaikan diri.

Jadi untuk meningkatkan kecerdasan, kita perlu menambah pengetahuan dan berlatih memproses pengetahuan itu lewat kegiatan kreatif, kegiatan menalar, dan kegiatan mengevaluasi atau menilai. Dari penjelasan yang sederhana ini maka beberapa hal di bawah ini akan menolong kita untuk meningkatkan kecerdasan kita:

1. Mengadakan evaluasi diri.
Meneliti kekuatan dan kelemahan diri sendiri, tepatnya menyusun peringkat kecerdasan kita, yang mana dari yang tujuh tersebut paling kuat, kedua paling kuat, dan seterusnya.

2. Menetapkan cita-cita atau sasaran hidup.
Cita-cita yang jelas akan membangkitkan semangat dan antusiasme. Cita-cita yang memikat bagi diri sendiri mampu melahirkan daya juang. Semangat, antusiasme, dan daya juang adalah tiga serangkai yang membuat kita produktif belajar dengan demikian kecerdasan kita diasah. Dari sekian banyak cita-cita, maka salah satunya ialah kita harus mencita-citakan menjadi orang cerdas dan ingin dikenal orang sebagi orang cerdas.

3. Membangun suatu kebiasaaan hidup cerdas, umpamanya membaca, berdiskusi, olah pikir, olah rasa, dan olah raga.

4. Membangun sikap keterbukaan- kritis.
Sikap terbuka membuat kita mampu menerima ide-ide baru, ilmu-ilmu baru, dan pengertian-pengerti an baru. Tapi jangan terlalu terbuka supaya kita masih mungkin membuat sintesa dari pertemuan sejumlah ide-ide yang berlainan. Jadi kita juga harus kritis, artinya mampu mempertanyakan apa saja yang memasuki alam pikiran kita. Tapi jangan terlalu kritis yang membuat kita jadi tertutup, kaku, dan merasa benar sendiri. Yang pas adalah terbuka dan kritis.

5. Membangun suatu sikap belajar positif terhadap apapun yang kita alami.
Pengalaman, kata Aldous Huxley, bukanlah peristiwa-peristiwa yang menimpa kita, melainkan apa yang kita lakukan terhadap peristiwa-peristiwa itu. Hanya dengan sikap belajar positif inilah kita dapat bertambah cerdas sesudah mengalami suatu peristiwa, yaitu pengalaman kita jadikan sebagai guru. Pengalaman, katanya, adalah guru terbaik.

6. Membangun sikap yang rendah hati.
Air selalu mengalir ke tempat yang rendah, demikian pula hikmat dan pengetahuan mengalir menuju hati yang rendah.

Penutup
Saya harap, sesudah membaca artikel ini, Anda sekalian akan bertambah cerdas. Bila Anda berhasil melihat ketaklengkapandan kekurangan artikel ini dan sekalian melengkapinya, berarti Anda adalah orang yang sangat cerdas. Tapi bila Anda tidak merasa dicerdaskan sedikitpun, itu berarti sayalah yang kurang cerdas, sedikitnya kurang cerdas dalam hal penalaran dan verbal. Doakanlah supaya saya tambah cerdas. Dengan berbuat demikian, kecerdasan etis-spiritual Anda akan ditingkatkan. Artinya upaya membaca artikel ini sama sekali tak sia-sia.

*) Jansen H Sinamo, Direktur Jansen Sinamo WorkEthos Training Center. Dapat dihubungi langsung di jansen@institutmaha rdika.com




-------

Met for the Second Time

It started last spring when my daughter signed on to the Internet.

She found it very interesting and kept asking me to try it. At age 50, I was afraid I wouldn't be able to learn what I would need to know. I kept declining.

Finally, after some encouragement and being reminded of how I had learned to use the computer, I conceded. I have to admit that it was very enjoyable and I found so many interesting things.

Then one day, I typed in the word "adoption" on a search engine. I couldn't believe all the stuff that came up. I became obsessed.

You see, I had a baby boy when I was a teen and I relinquished him to adoption, but I never stopped thinking about him and praying for his well-being. I had been waiting since 1985 for my birth son to contact me. He turned 18 that year, and I, along with many other birth moms, was told during the time of relinquishment that when he became 18 he would be able to obtain information on me that would allow him to make contact.

That was wrong, but I didn't find that out until last year. I thought that since my birth son had never contacted me, he was not interested in knowing who I was or in obtaining any identifying information. Most people, that have never been connected to anyone that has been adopted or relinquished a baby, have no idea what the majority of them deal with.

The birth mother always wondering if her child had a good life, if he/she is safe, and the dreaded thoughts of whether he/she is dead. The adoptee, wondering why, wondering who they look like, what nationality they are, and what their medical history is. We are all denied the right to know any of this because of state laws.

By February 1999 I had been searching the internet for 10 months, contacting the Court and Children and Youth Services and not receiving one shred of hope. I was told that I had no rights and there was nothing I could do.

I was ready to give up.

I prayed and told God that I knew it was out of my control and if it were His will He would make it happen. I would wait on Him.

The following week, with God guiding me to read a post written on the Internet by a birth mom angel, I was given one last thing to do before I quit.

The post didn't have much in it; just that she had a baby girl at St. Vincent's in Philadelphia, Pennsylvania, and a social worker from CSS had reunited her with her daughter. Something inside me told me to write to this woman and ask her about her reunion with her daughter and how it came about. She wrote and told me to call a number in Philadelphia and ask a social worker if they could help.

Six weeks later I met my son, Joseph, for the second time in 32 years.

I was the beneficiary of a miracle. I could write so much more about the details, but they are not of importance. What is important is the fact that we should never stop believing in miracles.

May you all be blessed with your own miracle, and if there is anyone out there that is thinking about a lost loved one, don't ever give up that faith, hope or love.

Valencia vs Gijon 2-3
Mestalla Menggandeng Kegelapan

Kebobolan tujuh gol dalam dua laga home terakhir yang berkesudahan dengan kekalahan. Valencia membangun sebuah tanda tanya besar di Mestalla.

Walau mengawali kompetisi lebih baik dari Real Madrid dan Barcelona, pencapaian Valencia saat bertemu Sporting Gijon pada Sabtu lalu bisa menjadi indikator kestabilan El Che. Setidaknya kekalahan 2-3 di Mestalla menunjukkan masalah yang membuat pelatih Unai Emery pusing.

Di jornada 3, Gijon menyerah 1-6 saat menjamu Barcelona. Sepekan kemudian di kota Madrid, mereka remuk di tangan Real Madrid dan kalah 1-7.

Kalau mau dibandingkan dengan Villarreal, tim selevel sebagai pengganggu dominasi Barca dan Madrid, Valencia pun kalah. Gijon tunduk 0-1 dari Si Kuning di jornada 5. Sebelumnya di pekan ke-2, Sevilla menang 4-3 atas Si Merah-Putih.

Gijon memang remuk di awal musim. Tapi, seharusnya kubu Valencia ingat, setelah kekalahan dari Villarreal, tim arahan Manuel Preciado itu bangkit dan meraih empat kemenangan beruntun sebelum menyerah 0-1 di markas Racing Santander (jornada 10).

Tanda tanya di Mestalla kian besar karena sebelum Gijon, dua pekan lalu Valencia juga menyerah 2-4 tatkala menjamu Racing.

Doom and gloom. Ya, malapetaka dan kegelapan. Inilah yang cocok menjadi gambaran situasi di Mestalla, Sabtu (15/11) malam.

Gol pertama ke gawang Valencia tercipta pada menit ke-19. Luis Moran, yang terlepas dari jebakan off-side di tengah lapangan, jitu menempatkan bola ke pojok kanan gawang Renan Brito Soares. Tiga pemain tuan rumah tak mampu mengejarnya. Babak I berakhir untuk tim tamu.

Dua pergantian pemain Valencia di babak II tidak membawa hasil positif. Masuknya striker Fernando Morientes dan gelandang Ruben Baraja malah berujung penambahan keunggulan Gijon.

Di menit ke-51, aksi individu David Barral membuat skor menjadi 2-0. Tapi, Barral pula yang menghidupkan peluang Los Ches ketika tangannya menyentuh bola di lokasi terlarang. Dari titik putih, David Villa memperkecil ketinggalan tuan rumah dan mencatatkan gol ke-100 di liga.

Unggul ball possession ternyata tak menghasilkan tambahan gol bagi Valencia. Aksi-aksi individu pasukan Gijon saat duel one on one tetap merepotkan bek-bek Valencia. Kali ini giliran gelandang serang Diego Castro Gimenez, yang menjebol gawang Renan. Skor 3-1 untuk tim tamu.

Sebuah gol Juan Mata memanfaatkan umpan lambung Baraja ke kotak penalti di masa injury time hanya sanggup mengubah skor menjadi 2-3. Penonton di Mestalla, yang sudah patah arang sekitar 10 menit sebelum waktu normal usai, dihadapkan pada pertanyaan pelik. Kenapa di kandang sendiri Los Ches kehilangan kekuatannya?

Pengakuan Emery

"Ada yang salah di tim ini. Kami harus meningkatkan kualitas permainan dan mengakhiri semua kesalahan," ujar Emery pada Marca. "Sebenarnya kami bermain baik hingga dua minggu lalu."

David Villa pun menolak tudingan wartawan soal masalah kebugaran dan buruknya kerja sama Los Ches. Menurutnya, lawan berhasil membuat semua perjuangan mereka menjadi sulit.

"Kuncinya? Kuncinya adalah kerja keras seluruh pemain. Kami membuat hidup Valencia jadi serba sulit dan tidak membiarkan mereka menguasai permainan dengan lancar," begitu Preciado, pelatih Gijon, menjawab pertanyaan wartawan dalam jumpa pers usai laga.

Jadwal berikutnya akan mengantar Valencia ke markas Sevilla (22/11). Akankah Los Ches bisa mengenyahkan doom and gloom dari sisi mereka? (Weshley Hutagalung)


Valladolid vs Madrid 1-0
Menipiskan Animo Bernd

Sebuah pemandangan bernada humanistis membuka laga Valladolid versus Real Madrid di Estadio Jose Zarrillo, Sabtu (14/11). Pemain tim tamu terlihat mengenakan kaus putih bertuliskan "Animo Ruud" (saya mendukungmu, Ruud).

Slogan tersebut ditujukan untuk menyemangati Ruud van Nistelrooy. Sang bomber terpaksa absen hingga pengujung musim akibat cedera lutut.

Target meraih tiga poin pun dibidik sebagai hadiah bagi Ruudtje. Namun, apa lacur, Los Blancos justru menelan pil pahit setelah striker tuan rumah, Nestor Fabian Canobbio, mencetak gol tunggal pada menit ke-48. Madrid pun harus menerima kekalahan kedua musim ini.

Hasil minor ini tak urung menimbulkan tanda tanya mengenai nasib sang entrenador, Bernd Schuster. Pasalnya, sebelum laga, sempat berkembang spekulasi bahwa pria Jerman tersebut akan didepak bila Si Putih gagal meraih poin sempurna.

Schuster sendiri tak mau ambil pusing. "Saya hanya fokus pada pekerjaan dan apa yang perlu diperbaiki ke depan," katanya seperti dilansir Marca.

Schuster boleh bersikap cuek. Namun, para petinggi Madrid sudah mulai gerah melihat Madrid tak kunjung tancap gas di La Liga. Padahal, aib kegagalan di babak IV Copa del Rey pekan lalu masih berbekas.

Jika ingin bertahan, Schuster harus segera menemukan formula kesuksesan. Jika tidak, jangan harap ada kalimat "animo, Bernd". (cw-1)

Vid :
http://www.videoku.tv/action/viewvideo/2453/_PONDS__10_Beautiful_Woman2008___08_06_2008/?ref=Belajar777


Tidak ada komentar: