Siapa diantara rekan-rekan yang tidak menyenangi menonton pertandingan sepak bola meski hanya
di pesawat televisi. Mungkin tidak banyak yang memikirkan bagaimana para pemain bersama-sama
mencapai satu tujuan yaitu KEMENANGAN. Di dalam dunia musikpun demikian suatu orkestra simponi
pun memerlukan puluhan pemain dengan beraneka alat musik yang menghasilkan nada yang
beraturan di bawah komando seorang dirigen hingga tercipta harmonis alunan musik yang indah dan
enak didengar.
Seperti halnya dalam kesebelasan sepak bola dan orkestra simponi, dalam organisasi / perusahaan -
para invidividu yang ada di dalam organisasi dikelompok-kelompok kan berdasarkan jenis dan
kesamaan pekerjaannya. Meski setiap kelompok memiliki perbedaan pekerjaan tetapi mereka tetap
mempunyai tujuan untuk menghasilkan produktivitas. Ada yang pemimpin yang puas, ada pula yang
tidak puas dengan hasil kerja kelompoknya meskipun memiliki persamaan baik jumlah maupun
peralatan yang digunakan untuk mencapai produktivitasnya.
Agar tujuan organisasi tercapai dengan efektif, sudah saatnya setiap kelompok / team di dalam
organisasi mengetahui tujuan dan memainkan perannya dengan baik sehingga tujuan bersama
organisasi dapat tercapai. Perbedaan pekerjaan dan jenis hasil produktivitas di masing-masing
departemen seharusnya dipahami sebagai satu kesatuan yang sinergi untuk mencapai target
organisasi yang ditetapkan dengan maksimal.
Untuk membentuk tim-tim kerja yang tangguh bukanlah pekerjaan yang mudah, dibutuhkan suatu
keterampilan serta usaha yang konsisten dan sungguh-sungguh karena hasil yang diperoleh tidak lah
secepat pertandingan sepak bola maun konsep orkes simponi.Untuk membentuk dan
mempertahankan keutuhan serta mengembangkan tim-tim dalam organisasi membutuhkan perhatian
yang berkesinambungan. Dengan kata lain, setiap pemimpin di kelompok/tim/ departemennya mesti
mengetahui dengan baik potensi angota, mengembangkan anggotanya guna mencapai tujuan
bersama organisasi. Sebaliknya setiap anggota kelompok di masing-masing tim pun demikian harus
mengetahui potensi atau kelebihannya dan memiliki motivasi yang besar untuk mengembangkan
potensinya tersebut sehingga team yang solid dan tangguh dapat terjaga. By : Mohamad Yunus
* Tulisan ini adalah lanjutan dari Serial artikel ”23 Rahasia Keberhasilan Michael Jordan”
Rahasia #7: Ketekunan bukanlah satu perjuangan panjang, melainkan banyak perjuangan pendek yang berturut-turut.
Saat saya mengetik artikel ini, saya baru saja menonton kembali film pertandingan MJ dalam DVD ”His Airness”. Melihat MJ beraksi di lapangan, membuat aliran adrenalin dalam tubuh saya berdesir kuat. Walaupun saya sudah sering nonton DVD tsb, saya tetap tidak bisa menyembunyikan kekaguman saya. Dan saya pun bisa merasakan hawa energi MJ sekarang menjalar dalam diri saya. Pantas sampai saat ini belum ada pemain yang bisa menyamai kehebatan dia di lapangan. Apalagi menyamai prestasinya dengan 6 gelar juara NBA, 5 kali MVP, ditambah 2 kali medali emas olimpiade. MJ memang pemain sekaligus inspirator dan pemimpin tim yang pantas disegani rekan dan lawan-lawannya di NBA.
Berikut saya akan cerita kelanjutan dari seri kemarin, bagaimana cara MJ bersama Bulls mempertahankan gelarnya. Saya ingin menghadirkan kembali suasana MJ di lapangan. Mudah-mudahan Rekan-rekan milis bisa merasakan semangat dan energi MJ yang selalu terpancar jika dia bertanding di lapangan.
Kisah Kelanjutan MJ mempertahankan gelar
Musim 1992 baru saja dimulai, rasa dahaga MJ akan kemenangan sama sekali belum terpuaskan. Kalau melihat semangat MJ saat itu, mungkin seperti berada di puncak. Setelah mendaki puncak NBA, MJ bersikeras untuk tetap berada di puncak juara. MJ mengambil tanggung jawab dan komitmen untuk selalu memenangkan setiap pertandingan. MJ selalu menjadi andalan rekan timnya, kapanpun menjadi penentu, MJ siap melakukannya.
MJ membawa Chicago menuju puncak terbaiknya dan juga menambah daftar dari keberhasilan pribadinya. 1992, Bulls mempertahankan gelarnya, MJ berada dalam puncak penampilannya, Dan mengalahkan Miami Heat dengan mudah.
Walau lawan bermain keras, MJ tetap tidak terpengaruh. Penampilan dramatis MJ ada di babak final dalam pertarungan melawan Portland Trail Blazers. Lagi-lagi MJ bermain sangat spektakuler dengan tembakannya 3 angka. Semua penonton seperti tidak mempercayai hal ini. Ini merupakan penampilan terhebat dalam sejarah NBA. Dengan ledakan serangannya, MJ mendorong Bulls ke gelar kedua secara berturut-turut.
Tahun 1992 MJ masuk The Dream Team kontingen Amerika dalam Olimpiade. Dan seperti kita tahu, MJ mengoleksi gelar medali emas keduanya dari olimpiade.
Kita pasti setuju bahwa prestasi fenomenal MJ tidak diperoleh dalam sekali dua kali latihan. MJ juga sering gagal dalam kariernya. Namun, menurut saya, justru itulah yang menjadikan dia legenda hingga saat ini. Karena, ia tak pernah menyerah pada keterbatasan. Dan bahkan, ia mampu mengubahnya menjadi sebuah kekuatan. Keyakinan, kerja keras, dan ketekunan adalah contoh nyata dari seorang Michael Jordan yang patut kita contoh untuk mencapai sukses sebenarnya.
Kisah dibalik kegigihan dan daya tahan fisik MJ
Salah satu kekuatan istimewa MJ adalah kemampuannya untuk terus bermain meskipun tengah kesakitan. MJ akan melupakan rasa sakitnya akibat mata kaki yang terkilir atau cedera kaki. Namun MJ tak mau kehilangan satu pertandingan pun. Kebanyakan pemain akan beristirahat selama dua minggu, tetapi MJ tidak. Fokus kekuatan mentalnya luar biasa.
Pernah suatu hari, MJ menderita kejang urat punggung yang sangat parah hingga para rekan timnya harus memapahnya saat keluar dari bus tim. Tapi malam itu MJ bertanding dan mencetak 40 point. Sungguh daya tahan dan mental yang luar biasa.
Cerita tentang kegigihan dan daya tahan MJ, mengingatkan saya pada pertandingan babak final NBA 1997. MJ saat itu dalam kondisi melawan penyakit flu berat hingga harus diberi cairan ke pembuluh darahnya. Mukanya begitu pucat, hingga sebagian orang benar-benar mencemaskan kondisi MJ. Menurut kaca mata medis, pemain seperti MJ yang terlihat kesakitan dan tak berdaya, tidak akan diijinkan bermain.
Melihat kondisi MJ yang mengenaskan, salah satu wartawan New York Times, Mike Wise, ditepi lapangan berbisik kepada wartawan Washington Pos, Michael Wilbon, ”Kini kisah MJ sudah berakhir!”. Dan untuk mengejar deadline, dia pun menuliskan laporan pertandingan seakan-akan Utah Jazz telah memenangkan pertandingan. Namun sementara dia menulis, MJ bangkit dari kemalangan, memutar balik alur cerita si wartawan tadi. MJ berperang melawan rasa sakitnya, dan memenangkan pertandingan.
It’s amazing! Sulit untuk dipercaya! Mike Wise, sang wartawan terbelalak.. .. dan heran bukan main, melihat MJ bangkit dan berhasil menuntaskan pertandingan. Demikian juga para supporter Chicago Bulls sempat terhenyak .... dan dibuat kaget dengan aksi individu MJ yang brilian. Sementara pendukung Utah Jazz .... terperangah melihat tim kesayangannya kalah begitu saja. Mike Wise pun mengabadikan momen tsb dengan menuliskan, ”INILAH CONTOH KEGIGIHAN SEJATI!”
MJ juga pernah bermain dengan tulang pipi patah, dengan darah merembes ke lubang sinusnya. Namun MJ tak pernah absen dalam pertandingan. Bahkan MJ tak pernah absen dalam berlatih. Sungguh satu hal yang sangat sulit dipercaya.
Bagaimana MJ dapat membalikkan situasi seperti itu?
Orang mungkin hanya melihat gemerlap dan kemewahan kehidupan MJ, tetapi mereka tidak melihat kerja keras, persiapan dan rasa sakit yang telah dilaluinya hingga menjadi juara. Namun semua kegigihan dan daya tahan yang diperagakan MJ, telah dibangun lama sebelumnya, hasil dari berlatih dan mengasah kemampuan selama bertahun-tahun. Dan akhirnya terbentuklah sebuah dinding daya tahan dan kegigihan yang sulit untuk dirobohkan.
Bagaimana nasehat MJ tentang ketekunan dan kegigihan?
MJ memberi nasehat dengan bahasa yang cukup puitis: Ambil langkah kecil. Jangan sampai tersandung. Setiap langkah seperti potongan teka-teki. Apabila disatukan, akan terbentuk sebuah gambar. Apabila gambar itu telah lengkap, berarti anda telah mencapai tujuan utama Anda, selangkah demi selangkah. Saya rasa, hanya dengan begitu kita bisa mencapai sesuatu yang kita inginkan.
"Tidak ada satu pun di dunia ini yang dapat menggantikan ketekunan dan keteguhan hati. Bakat pun tidak, betapa orang berbakat yang tidak sukses. Pendidikan pun tidak, dunia ini penuh dengan pengangguran intelektual. Yang penting adalah ketekunan dan keteguhan hati. Itulah kunci sukses." (Calvin Coolidge)
Semoga Rekan-rekan mendapatkan manfaat dan pencerahan dari tulisan kisah MJ ini.
Sebuah kisah inspirasional dari negri China
13 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar