Jumat, 26 September 2008

TEN STEPS TO LEADERSHIP DEVELOPMENT



Step Two : History of Leadership
(Seri III)


Leadership definition – ten steps to leadership development.

What is the perfect definition of leadership? In order to understand what you are trying to achieve, it’s important to understand a true leadership definition.

Leadership takes into account several key characteristics – 14 leadership traits. These leadership traits are clearly defined and thoroughly explained on the following link.

While keeping the 14 leadership traits in mind, one must understand the differentiation between a Manager, and a Leader.

Management, involves making sure that tasks are completed properly and in a timely manner. In contrast, Leadership, is more about dealing with people versus tasks. In effect, leadership is more complex because people are so complex.

Great leaders are able to positively influence people to do what’s necessary to complete a task. Not because a person of authority has instructed them to complete the task, but because the employees wants to complete the task. In short, the definition we subscribe to is: “Leadership is effectively influencing others.”

It’s important to note that as our society has evolved, so has our understanding of leadership. In the early 1900’s, leadership was seen as an innate quality. All of the great ones had it and everyone else admired those superb individuals. Leadership was perceived simply as a quality an individual was born with.

In the 1930’s, leadership was defined as a characteristic one could learn and develop with the assistance of a respected mentor. In 1948, General Omar N. Bradley defined leadership as, “…the art of influencing human behavior through ability to directly influence people and direct them toward a specific goal.”

In 1958, this leadership definition was offered by General Maxwell D. Taylor, “Leadership is the art of influencing and directing men in such a way as to obtain their willing obedience, confidence, respect and loyal cooperation in order to accomplish a mission.” Note the shift in thinking to include the concept of willingness.

Jump ahead to 1986, and General John Wickler’s leadership definition, “the process by which an individual determines direction and influences others to accomplish the mission of the organization.”

It’s true, not only do leaders use their talents and experience to influence others, they also focus only on those activities necessary to achieve a desired outcome.

Leaders help others to believe in the vision, goal or objective. Leaders define the work environment and provide the framework to support their team. Leaders identify the priorities as well as provide the direction for completing tasks on time.

In conclusion, it is important to note that the primary measurement of leadership success, is the final outcome or result. Every leader is 100% accountable for the bottom-line results of the team.

Great leaders are the first to give the credit for successful results to the team. These same great leaders are the first to accept the blame personally when the team fails to perform.

In this same spirit, President Harry S. Truman subscribed to the famous leadership definition, “The Buck Stops Here!”

Apa Prestasi Anda?
Mungkin Anda sudah sekian tahun bekerja. Apa prestasi Anda selama sekian tahun itu? Bila Anda tidak bisa menjawab pertanyaan ini dalam 5 detik, maka Anda perlu merenung ulang. Untuk mendapatkan pekerjaan baru, daya saing Anda bisa lebih tinggi bila Anda bisa merumuskan prestasi Anda dalam pekerjaan sekarang atau sebelumnya.

Deskripsi mengenai prestasi Anda bisa menjadi nilai tambah karena deskripsi tugas saja bisa jadi belum cukup. Kandidat lain dengan latar belakang pekerjaan yang serupa dengan Anda mungkin mencantumkan deskripsi tugas yang mirip. Jadi pertimbangkanlah untuk menampilkan prestasi Anda di tempat kerja sekarang atau terdahulu di dalam resume Anda. Pekerja yang berkualitas pasti mempunyai prestasi, tetapi memang tidak mudah untuk merumuskannya dalam bentuk tulisan. Mungkin tips di bawah ini bisa membantu Anda.

Apa
Ada beberapa jenis prestasi yang mungkin bisa dipikirkan, pilih yang paling relevan.
1.
Pencapaian target. Cobalah untuk mengumpulkan dan mengingat-ingat target yang dibebankan oleh supervisor atau perusahaan kepada Anda. Target pribadi ataupun target tim sama-sama bisa digunakan. Tentunya tidak dalam semua proyek atau penugasan Anda selalu sukses. Pilih di mana Anda berhasil. Bila itu merupakan target pribadi, maka besar kemungkinan Anda adalah faktor penentunya. Tetapi bila itu merupakan pencapaian target tim maka Anda harus mendefinisikan kontribusi Anda dalam pencapaian itu secara jelas.

2.
Menepati tenggat waktu. Ada yang mengatakan bahwa salah satu kunci sukses dalam bisnis adalah kecepatan. Jadi, dapat dikatakan hampir semua industri harus berpacu dengan waktu dan karyawan ditekan untuk bekerja cepat agar bisa memenuhi tenggat waktu yang ketat. Tidak heran bila karyawan-karyawan yang mampu melaksanakan tugas dengan hasil yang berkualitas dan tepat waktu biasanya dihargai. Cantumkan ini bila Anda memang baik dalam hal ini.
3.
Pemecahan masalah. Harus diakui, bisnis tidaklah sederhana. Bisnis selalu kompleks dan penuh dengan masalah sehingga karyawan yang bisa menangani masalah dengan baik biasanya menjadi salah satu "bintang" di perusahaannya.
4.
Tugas ganda. Ada banyak orang yang bagus dan trampil menangani suatu tugas atau proyek yang datang silih berganti. Tetapi hanya sedikit yang tetap mampu menunjukkan hasil kerja yang berkualitas, bila diberi beberapa tugas yang harus diselesaikan dalam waktu yang kurang lebih bersamaan. Jadi, bila Anda mempunyai kemampuan ini tampilkanlah hal ini dalam resume Anda.

Bagaimana
Cara Anda merumuskan prestasi dalam bentuk tulisan sama pentingnya dengan isinya itu sendiri.
1.
Pencapaian target akan lebih mudah dicerna bila hal itu dikuantifikasikan atau disajikan dalam bentuk yang terukur. Misalnya pencapaian target penjualan. Anda bisa menyebutkan : meningkatkan sales menjadi dua kali lipat dalam waktu 3 bulan atau melampaui target penjualan lebih dari 50%. Contoh lain yang berkaitan dengan pemecahan masalah misalnya: menangani hutang dan melakukan penagihan dengan tingkat keberhasilan 85%.
2.
Lengkapi dengan konteksnya. Penjabaran konteks ini juga bisa membantu pembaca untuk lebih mudah menilai kualitas prestasi Anda. Contoh : sebutkan besaran atau skala organisasi perusahaan Anda, posisi produk/jasa perusahaan Anda di pasar atau kondisi sosial ekonomi setempat ketika prestasi Anda itu diraih.
3.
Jangan berlebihan. Jangan menggunakan "make-up" yang terlalu tebal untuk memikat orang lain. Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengedepankan prestasi Anda secara proporsional.
4.
Nyatakan dengan singkat dan jelas. Gunakan bullet-point. Kalimat yang terlalu panjang membuat orang malas membaca atau salah-salah malah membingungkan.

Sumber karir.com

Tidak ada komentar: