Senin, 13 Oktober 2008

3 Life Skills dari Laskar Pelangi




Kisah dalam novel realis Laskar Pelangi itu memang sungguh inspiratif. Sederet kisah penuh semangat dari sukumpulan anak-anak Belitong, Bangka yang tak ingin pernah menyerah dalam meraih sejumput impian. Sederet narasi tentang apa itu makna keteguhan, keyakinan dan hasrat untuk meraih kemajuan. Kini novel legendaris itu diangkat dalam sebuah film yang juga tak kalah menawannya. Dalam film besutan sineas muda Riri Reza dan Mira Lesmana ini, spirit inspiratif itu kian tergambarkan dengan indah dan kian hidup.

Pada akhirnya kisah realis Laskar Pelangi itu memang mendedahkan begitu banyak pelajaran tentang life skills. Disini kita mencoba secara ringkas menelisik tiga diantaranya. Life skills yang pertama adalah apa yang sudah lama dibuktikan melalui serangkaian riset merupakan elemen kunci dalam mengarungi keberhasilan hidup, yakni: persistensi.

Tak pelak, tokoh Ikal, Lintang beserta kawan-kawannya, telah menyajikan serangkaian kegigihan, persistensi dan keuletan yang menggumpal. Ditengah segala keterbatasan sarana pendidikan dan ekonomi yang menghimpitnya, mereka selalu mengelak untuk menyerah dan terpelanting. Mereka terus berjalan dan berlari meski segenap rintangan selalu mengintai, dan beragam tekanan senantiasa mengendap-ngendap disetiap sudut persimpangan jalan.

Pribadi-pribadi nan tangguh memang hanya akan terukir dalam jejak penuh tekanan yang menggedor. Kegigihan untuk terus berusaha dan ketangguhan untuk terus bangkit di setiap tikungan kegagalan, adalah sebuah rute yang mungkin mesti ditapaki dalam sirkuit menuju keberhasilan. Dengan kata lain, sikap hidup yang penuh persistensi adalah sebuah life skills yang mestinya selalu ditautkan dalam jagat kesadaran kita, manakala kita hendak merengkuh sejumput harapan.

Pelajaran life skills kedua yang juga bisa dipetik dari kisah inspiratif ini adalah : passion for excellence. Tokoh bu guru Muslimah tak pelak telah menyajikan ketrampilan ini dengan penuh kegemilangan. Dalam naungan gedung sekolah yang nyaris roboh, dan dalam kekelaman hidup anak-anak didiknya, bu Mus nyaris tak pernah kunjung memadamkan spirit passion for excellence pada profesi yang ditekuninya. Dedikasi yang mengakar dan keteguhan komitmen pada profesinya, membuat ia senantiasa berikhtiar untuk menghamparkan yang terbaik buat segenap anak didiknya.

Passion for excellence mungkin hanya akan menyeruak kala kita memang benar-benar memiliki dedikasi dan passion dengan pekerjaan/profesi yang tengah kita lakoni – entah sebagai seorang guru, salesman, manajer, entrepreneur atau tukang potong rambut. Inilah sebuah dedikasi yang terbit dari rasa bangga dengan pekerjaan yang kita lakukan, dan dari sebuah keyakinan bahwa bekerja juga adalah sebuah ibadah. Sebuah keyakinan yang mestinya meng-inspirasi kita untuk selalu membentangkan kerja-kerja ekselen dalam setiap jejak kehidupan profesional yang tengah kita rajut.

Pelajaran life skills yang terakhir adalah ini : teruslah nyalakan harapan dan mimpi untuk merengkuh masa depan yang lebih indah nan bermartabat. Anak-anak belia dari Belitong itu, dengan caranya masing-masing, mencoba untuk terus merayakan nyala harapan itu, meski kegetiran demi kegetiran hidup selalu menyelinap dan menyergap. Sebab jika setitik harapan itu juga sudah padam, maka apa lagi yang tersisa untuk menopang jalan kehidupan yang kian keras?

The future belongs to those who believe in the beauty of their dream, begitu sebuah kalimat bijak pernah menggema. Ya, masa depan hanya akan menjadi milik mereka yang percaya dengan keindahan impian dan harapan-harapannya. Itulah sebabnya, kita barangkali mesti juga memelihara harapan positif tentang masa depan yang lebih baik. Sebuah keyakinan dan mindset positif bahwa kita juga bisa menganyam sebuah kehidupan yang indah, a better and more beatiful life.

Sebagai sebuah penutup, mungkin ada baiknya kita menyanyikan bersama theme song berjudul Laskar Pelangi, yang diusung oleh grup band Nidji. Begini salah satu petikan syairnya:

Laskar pelangi
Takkan terikat waktu
Jangan berhenti mewarnai
Jutaan mimpi di bumi



--------
Tidak ada rumus sempurna dalam hidup ini, tetapi yang bisa saya lakukan
adalah menyediakan obat bagi setiap tindakan yang salah. (Bruce Lee)

Banyak orang berpikir bahwa kesuksesan di bidang tertentu meminta
korban kegagalan di bidang yang lain. Benarkah hal ini terjadi ?
disinilah dibutuhkan keseimbangan hidup. (dr. Stephen R. Covey)

Hambatan yang membatasi kemampuan kita mewujudkan impian
hari esok, adalah keragu-raguan kita hari ini. (Franklin Delano Roosevelt)

Problem di dunia ini tidak bisa diselesaikan oleh orang yang berpikir
skeptis dan sinis, yang memiliki cakrawala berpikir terbatas pada
realita permukaan. Dunia ini selalu kekurangan orang yang mampu
merealisasikan apa yang sebenarnya harus terjadi (atau penyelesaian
masalah), bukan apa adanya yang terjadi (atau memasalahkan masalah)
(John F. Kennedy)





----
Memiliki gagasan adalah sebuah langkah awal anda untuk menggapai impian anda..

Anda pasti pernah memiliki ide atau gagasan dalam pikiran anda tentang suatu hal, mimpi atau keinginan anda untuk diwujudkan.. ? kemungkinan jawabanya adalah iya, anda mungkin memiliki puluhan gagasan sekaligus. namun dari sekian banyak gagasan mengapa hanya sebagian atau sedikit gagasan yang bisa kita wujudkan..?

ide atau gagasan yang timbul dalam pikiran atau benak kita adalah sebuah awal, gagsan itu bila diumpakan dalam suatu deret angka Mirip angka nol yang menjadi awal seluruh hitungan tetapi ia tidak memiliki makna hitungan apapun kecuali jika ia berasosiasi dengan angka lain. Begitu
juga dengan gagasan anda. Tanpa diasosiasikan dengan perangkat lain, gagasan akan tetap selamanya menjadi gagasan. Maka tugas anda yang paling utama adalah menjadi pejuang gagasan anda, bukan sekedar memilikinya, yang anda harus lakuakan adalah berusaha untuk mewjudkanya, atau minimal mencatat dalam suatu media catat tentang gagasan anda.

Kejadian yang sering terjadi adalah gagasan gugur sebelum berkembang Rekan sahabat Sering merasa cukup berhenti dengan memiliki gagasan tanpa perjuangan untuk mewujudkannya atau memilih untuk membunuhnya sebelum dikeluarkan judgment lingkungan bahwa gagasan anda tidak akan hidup. Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan

lalu bagaimana sih mewujudkan gagasan atau IDe yang kita punya...? yang pertama adalah kita mencoba memahami tentang gagasan yang timbul Tanpa pemahaman yang cukup, maka akan mengakibatkan bongkar pasang gagasan atau cepat tergoda oleh gangguan eksternal yang menggerogoti kegigihan anda memperjuangkan gagasan tersebut. Berikut adalah tahapan proses yang ditempuh gagasan menuju realisasi fisiknya.

Setelah pemahaman tentang gagasan maka selanjutnya adalah anda harus bergerak, atau bertindak Jika gagasan masih berupa angka nol, bukan sesuatu, maka tindakan adalah angka satu yang berarti sesuatu. Temukan format tindakan tertentu yang menjadi padanan fisik gagasan anda atau yang memperdekat ke arah realisasi riilnya. Seluruh tindakan anda memiliki fungsi bagi gagasan
anda meskipun tidak semuanya berhasil. Seperti orang yang sedang memecahkan batu dengan jumlah pukulan yang tidak terhitung. Jika anda mengatakan batu tersebut pecah oleh pukulannya yang terakhir, jelas anda salah. Batu tidak pecah oleh hanya satu pukulan, tetapi beberapa
pukulan di mana masing-masing pukulan memiliki maknanya sendiri.


Agar tidak kehilangan relevansi, maka janganlah menjadikan tindakan atau aktivitas atau kesibukan sebagai tujuan, sebaliknya letakkan semua pada perspektif masing-masing secara benar. Tujuan adalah hasil sedangkan tindakan merupakan media untuk mencapainya. Katakanlah jika anda sudah
memiliki tujuan, target atau tujuan mikro, dan tindakan, maka pertanyaannya, sejauhmana masing-masing komponen tersebut berfungsi mengarah pada titik fokus anda. Atau lebih singkatnya, sejauhmanaaktivitit as anda mampu menghasilkan asset bagi hidup anda?

Jika tindakan berupa angka satu, maka interaksi adalah angka dua. Maksudnya, anda harus menemukan pasangan dari kelompok yang anda pilih untuk merealisasikan gagasan anda. Alasannya sangat jelas, bahwa pertama, anda tidak bisa menjadi hebat di atas gagasan anda dengan seorang diri, dan kedua, semua yang ingin anda wujudkan dengan gagasan tersebut berada di tangan orang lain. Itulah betapa penting peranan interaksi, karena pada dasarnya manusia itu adalah mahluk sosial, yang membutuhkan interaksi sosial dalam menjalankan hidupnya

Riset international membuktikan bahwa keberhasilan suatu gagasan seseorang ditentukan oleh keahlian tekhnis dan keahlian bagaiman anda menciptakan interaksi. Keahlian tekhnis memegang peranan lima belas sampai dua puluh lima persen dan sisanya interaksi. Tanpa interaksi maka mustahil diciptakan kreasi atau prestasi dari gagasan anda. Oleh karena itu keberhasilan suatu gagasan tidak bisa didasarkan dari sudut merah-putih, atau benar-salahnya akan tetapi dari cara bagaimana gagasan itu diinteraksikan ke pikiran orang lain.

Interaksi menciptakan experiencing dalam hal business of selling yang di dalamnya mengandung the skill of leadership, the art of networking, marketing, dan promotion yang dibutuhkan layaknya seorang pejuang. Bisa dibayangkan jika Soekarno atau Mahatma Gandhi tidak didukung oleh rakyatnya, bahkan Bill Gate pun bukan manusia pengecualian jika penemuannya tidak mendapat sambutan dari orang banyak untuk sama-sama merealisasikan penggunaan software komputer yang digagasnya.

Dengan tahap-tahap yang saya sebutkan semoga hal ini membantu anda memahami bagaimana cara mewujudkan sebuah gagasan maka diharapkan gagasan-gagasan yang ada di kepala anda dapat segera terwujudkan. Dengan perwujudan tersebut mudah-mudahan dapat memberikan sumbangan bagi bangsa
kita yang memang kaya akan gagasan tetapi sangat miskin realisasinya. karena saya pun sadar banyak diantara kita banyak memiliki gagasan atau perencanaan tapi susah untuk meraliasaikan.

"Memiliki gagasan adalah sebuah langkah awal anda untuk menggapai impian anda..."

Tidak ada komentar: