Selasa, 14 Oktober 2008

Mengapa Gaji Sulit Naik ?





Keputusan untuk menaikkan gaji ataupun tunjangan karyawan bukanlah langkah yang lazim diambil perusahaan sebagai sebuah strategi “bertumbuh”.

Sekali keputusan diambil, semenjak itu pula biaya tambahan menjadi “pasti” dan tidak mungkin “turun”, sementara jaminan peningkatan “omzet”, belum tentu terjadi.

Disisi lain, ketidak mampuan perusahaan untuk memenuhi tuntutan kenaikan gaji karyawan akibat pengaruh inflasi beresiko menurunkan kinerja karyawan.

Penurunan kinerja karyawan berarti pula melambatnya laju pertumbuhan usaha atau lebih buruk lagi menjadikan perusahaan semakin uzur dan renta (pinjam syair Ebiet G. Ade).

Apa yang dapat perusahaan dan karyawan lakukan ?

Bersinergilah antara perusahaan dan karyawan secara sehat.

Bagi perusahaan, berfokuslah hanya pada “penyempurnaan” sistem sedang bagi karyawan berfokuslah hanya pada “peningkatan” kompetensi.

Gunakan alat manajemen seperti ISO, Balance Score Card, Kaizen dsb. benar benar sebagai alat peningkatan manajemen, bukan tujuan. Dan karena yang menjalankan sistem adalah karyawan, berdayakan mereka dan jika perlu fasilitasi karyawan agar “mengerti” bahwa kompetensi dan bekerja secara team adalah kepentingan pribadi mereka. Dengan demikian perusahaan berpotensi terus tumbuh dan mampu mensejahterakan karyawannya dan yang terpenting tentunya “profit” perusahaan berpotensi meningkat.

Demikian halnya dengan karyawan…. Jadikan perusahaan sebagai sarana peningkatan kompetensi. Kalaupun perusahaan diuntungkan dengan kontribusi Anda, itu merupakan konsekwensi logis karena Anda bekerja di perusahaan tersebut. Kalaupun sistem perusahaan sedemikian buruk sehingga kompetensi Anda tidak dihargai, maka penuhi rancangan karir Anda yaitu hanya bekerja di perusahaan yang menghargai kompetensi Anda.

Dengan demikian “harga diri” (dan pendapatan ? ) Anda akan semakin meningkat dan diperhitungkan.

Mungkin banyak diantara kita yang memiliki nama panggilan berbeda dari nama yang tercantum di KTP atau "tanda pengenal resmi" yang lain. Nama panggilan yang memang sudah jamak diantara kita ini memang terasa lebih akrab dan enak di dengar, walau dalam hal tertentu nama panggilan ini tidak jarang malah bikin repot.

Ada yang namanya Budiman Sujatmiko ---> dipanggil Koko, namanya Aburizal Bakrie, dipanggil Ical, namanya Khusnul Khotimah, dipanggil Uut, yang namanya Theresia
Nugrahani dipanggil Icha, Ahmad Gunando dipanggil Igun, Tri Laksono dipanggil bocil, Chanda dipanggil encan, dst. Bahkan saya sendiri, sebagian teman2 memanggilnya dengan Samson, phitung, atau si Betawi atau bahkan dengan nama Beruang(he he he).

Ada kejadian, seorang yang baru datang dari kampung mencari rumah Pak Didik, alamatnya jelas. Tapi tak seorangpun mengenal Pak Didik, krn memang tidak ada yang
bernama Didik di alamat yang dimaksud. Sementara itu, Pak Didik tinggal di rumah yang berjarak 500 meter dari alamat tertulis yg dibawanya. Setelah dipertemukan dengan Pak Didik, ternyata bukan orang yang dimaksud. Lha bingung. Tapi yg bawa alamat tertulis tsb yakin, itu rumah Pak Didik.

Setelah menunggu seharian di rumah kosong tsb, yang punya rumah KUSWADI, datang. Lhadalaah, rupanya KUSWADI ini nama panggilanya Didik.

Ada cerita tetangga , tentang orang tertabrak Kereta Api di Bojong. (Kejadian sesungguhnya. Nama orang, tempat kejadian, dan waktu sengaja diganti) Korban yang sudah tidak bisa dikenali tsb megantongi KTP dengan nama Imron Rosadi. Alamatnya jelas. Ketika polisi datang ke alamat yg tertulis di KTP, para tetangganya tidak ada yang tahu yang nama Imron Rosadi. Yang diketahui bahwa yang tingal di rumah tsb pak Momon, yang kadang dipanggil Pak Edi Panjul. Tinggal di rumah tsb baru sekitar 2 tahun.

Sejak Jumat kemarin Pak Momon sekeluarga pergi ke Bogor ke tempat sodaranya yg sedang hajatan. Ditanyakan ke Pak RT, RT-nya sedang pergi. Sementara para tetanga
juga tidak tahu alamat saudaranya yg di Bogor. Korban akhirnya dibawa ke rumah sakit, sebagai mister X.

Ditempat hajatan, Pak Imron Rosadi, yang seharusnya menjadi orang penting dlm hajatan tsb "hilang".
Setelah dicari sana-sini tidak ditemukan, isteri Pak Imron mencoba menelpon tetangga rumahnya menanyakan apa Pak Momon pulang?
Tentu saja para tetanga juga pada bingung, bukannya Jumat kemarin pergi barengan?

Singkat cerita, ternyata Pak Momon, adalah Pak Imron Rosadi, korban kecelakaan tertabrak kereta api.

Dari satu cerita rekaan dan satu kisah nyata diatas, ada pertanyaan:
"apa masih perlu kita pakai nama panggilan?"
Buat para calon ayah - calon Ibu, apa tidak sebaiknya mulai memikirkan nama (calon) anak-nya disamakan saja dengan dengan mama panggilan-nya (nanti).

Misalnya: Rembulan Meilani, ya tetap saja dipanggil Rembulan atau Meilani, bukan Ani, atau bahkan Bulan Mei.

Pemanggilan Tujuh Kiper
Tanda Capello Masih Ragu

Sejak ditunjuk FA guna menukangi timnas Inggris, awal Januari lalu, Fabio Capello telah memainkan total tujuh partai. Dari sini, Italiano tersebut berhasil mengoleksi lima kemenangan, satu kekalahan, dan sekali seri.

Dalam perjalanannya tersebut, Don Fabio sudah memanggil sebanyak 40 pemain meski tidak semua sempat menambah cap, alias mendapat kesempatan merumput. Jika diperinci per posisi, maka Capello memanggil 10 striker, 12 gelandang, 11 bek, dan tujuh kiper berbeda.

Jumlah dua digit di tiga lini awal jelas bisa dimaklumi. Pasalnya, slot yang tersedia pun bisa dibilang relatif lebih banyak. Wilayah depan misalnya. Jika 10 pemain berebut dua posisi, artinya setiap pemain punya kans 20%. Lini tengah punya kesempatan 33,3% dan pertahanan memiliki probabilitas 36,3%

Akan tetapi, untuk lini terakhir, kemunculan tujuh kandidat sama artinya dengan setiap penjaga gawang hanya mendapatkan kans 14,2%. Secara tak langsung, Capello masih belum sepenuhnya yakin soal pemegang jersey bernomor 1 di skuad The Three Lions tersebut.

Kondisi ini wajar mengingat tak ada satu pun kiper asli Inggris yang menggawangi klub papan atas Liga Premier. Sejak David Seaman mundur dari timnas (2002), praktis pos kiper di The Big Four diduduki warga asing. David James, yang kini berstatus kiper nomor satu Inggris, memang sempat membela Liverpool (1992-99). Namun, saat itu kiper utama timnas dijabat Seaman.

Kendati begitu, toh Capello kini memercayakan James. Paling tidak, walaupun Capello sempat memanggil enam kiper lain, ujung-ujungnya James tetap selalu masuk starting line-up. Hanya sekali Joe Hart mencicipi seragam timnas di bawah Capello, yakni tatkala menggantikan James di babak II laga Inggris kontra Trinidad & Tobago (1/6).

Selebihnya, James selalu tampil penuh sepanjang 90 menit. Sejauh tak mengecewakan, yang ditandai catatan 5-1-1 dalam tujuh partai, Capello memang belum “berhak” mengganti James. Tapi, percayalah, begitu kiper Portsmouth ini melakukan blunder, enam koleganya siap merangsek naik. (Sapto Haryo Rajasa)



David James
"The Best" in England

Beruntunglah David James kerena tak ada satu pun kiper asal Inggris yang menjadi penjaga gawang utama klub raksasa Premier League. Andaikan ada satu saja kiper asli Inggris di klub Manchester United, Chelsea, Arsenal, atau Liverpool, bisa dipastikan personel The Big Four ini yang akan menggawangi The Three Lions.

Kecuali kiper di luar empat besar ini memiliki kelebihan eksepsional layaknya Peter Shilton, yang cuma membela Derby County dan Southampton, bisa dibilang pilihan pelatih biasanya otomatis jatuh ke penjaga gawang klub papan atas. Tengok saja koleksi 75 cap David Seaman di Inggris semasa ia berjaya bareng Arsenal.

Seaman seperti tak tersentuh sejak era Shilton berakhir setelah Piala Dunia 1990 hingga blunder yang ia buat di laga versus Masedonia, akhir 2002. Semenjak momen tersebut, pos kiper utama digilir secara bergantian oleh James dan Paul Robinson.

James tergolong beruntung karena sempat mengecap atmosfer Euro 2004, sedangkan Robinson menyusul kiprahnya di PD 2006. Duet ini juga silih berganti masuk tim inti selama kualifikasi Euro 2008.

Jika mengukur faktor pengalaman yang ditandai jumlah cap, kita akan menemukan perbedaan tipis antara James (42) dan Robinson (41). Namun, Fabio Capello punya pertimbangan khusus untuk memilih James alih-alih Robinson.

“Dalam dua musim ke belakang, James tampil sungguh fantastis dan juga paling konsisten,” ujar Ray Clemens, mantan kiper timnas yang kini menjabat pelatih penjaga gawang Inggris itu, seperti dilansir situs resmi FA. “James telah mendapat banyak kritikan, tapi juga terbukti mampu mengatasi kritikan itu dengan baik.”

Clemens punya pertimbangan layak mengingat James sukses mengantar Portsmouth menjuarai Piala FA musim lalu. Tapi, anehnya, Clemens tak memuji Robinson, yang juga meraih Piala Carling untuk Tottenham Hotspur musim kemarin. Yang lebih mengejutkan, ucapan ini meluncur setelah jala James dijebol 10 kali dalam 2 laga BPL musim ini.

“James memang kebobolan 10 kali dalam sepekan. Tapi, saya yakin James punya kapasitas untuk melupakan kesalahan ini. James biasanya langsung menganalisis setiap kesalahan dengan para pelatih dan orang-orang terdekatnya sehingga cepat mengambil langkah guna menanggulanginya,” kata Clemens lagi.

Pada dasarnya, James menang bukan sosok kiper yang pantas disejajarkan dengan Iker Casillas, Edwin van der Sar, atau Gianluigi Buffon. Tapi, bagi Inggris, James adalah pilihan terbaik dari sederet kiper lokal yang mengadu nasib di BPL. (s

good movies last forever

TENTANG SELAMANYA …

SELAMANYA… adalah melodrama produksi terbaru MVP
PICTURES, di arahkan sutradara muda Ody C. Harahap,
yang pernah menggarap film layar lebar Alexandria dan
Bangsal 13. Kali ini Ochay, panggilan akrab Ody,
kembali bekerja sama dengan bintang muda cemerlang dan
juga rekannya di Alexandria: Julie Estelle.

“Dalam selamanya, saya ingin mengajak penonton untuk
bereksplorasi tentang sejauh mana cinta bisa membawa
kita pada kehidupan,” tutur Ochay. Melalui SELAMANYA…
penonton akan dibawa pada pengalaman hidup tokoh utama
Aristha yang dihancurkan oleh cinta, diangkat dan
dikembalikan lagi pada cinta.

“Saya sendiri belajar dari cerita SELAMANYA... bahwa
perjalanan cinta itu nggak sederhana. Rintangannya
besar banget dan justru yang paling banyak sebenarnya
berasal dari dalam diri kita sendiri,” cerita Julie
tentang film ketiganya.Untuk bintang cantik yang
diprediksi akan menjadi salah satu aktris besar
Indonesia ini SELAMANYA… merupakan keterlibatannya
dalam industri film setelah Alexandria dan Kuntilanak,
film terlaris sepanjang tahun 2006. Kedalaman akting
Julie selalu memberikan nyawa ke semua film yang
dibintanginya karena tidak hanya sosoknya yang cantik,
Julie cerdas dalam memberikan warna ke setiap
karakter, menjadikannya kuat dan tidak terlupakan.
Dalam SELAMANYA…, Julie Estelle memerankan Aristha,
seorang gadis yang dengan segudang masalah tapi justru
membuatnya berhubungan kembali dengan mantan
kekasihnya, Bara, yang diperankan oleh Dimas Seto.

“Dia benar-benar menjadi Aristha, di adegan-adegan
yang cukup ektrim saya dibikin merinding melihat
transformasinya,” ujar Dimas ketika ditanya soal
Julie. Dimas Seto sebelumnya juga terlibat dalam dua
film produksi MVP PICTURES lainnya, Satu Kecupan dan
Pesan dari Surga. Untuk Dimas, SELAMANYA… memberikan
kesempatan yang luas untuk mengeksplorasi kemampuan
aktingnya sebab karakter Bara yang diperankannya
memiliki konflik-konflik yang saling bertentangan.
“Bara yang menghancurkan hidup Aristha, dan ketika
bertemu kembali dia harus memilih untuk menyudahi
hubungan dengan tunangannya atau mengembalikan
kehidupan Aristha.” Bisa jadi SELAMANYA… merupakan
penampilan Dimas Seto yang terbaik sejauh ini di dunia
film.

Karakter lain yang sangat mencuri perhatian adalah
Chacha, diperankan oleh Masayu Anastasia, sahabat
Aristha yang berprofesi sebagai seorang penari kostum.
Masayu berhasil menampilkan peran yang sangat berbeda
dan sukses memberi warna tersendiri pada keseluruhan
cerita SELAMANYA…

“Awalnya saya sangat ragu ketika ditawari peran ini
sebab persepsi orang bisa jadi sangat negatif dengan
karakter penari seperti ini. Tapi Chacha adalah
karakter yang sangat indah dan inspirasional dan bisa
jadi teladan buat banyak orang,” terang Masayu. Tidak
hanya berganti-ganti kostum menari yang snagat
merepotkan, tantangan terbesar dalam memerankan
karakter ini adalah untuk mengganti-ganti emosi secara
bergantian. Perjuangan akting Masayu terletak pada
misinya untuk memberi sudut pandang yang berbeda
mengenai sisi lain dari hal-hal yang terlanjur di cap
negatif oleh banyak orang. “Penonton mau terima atau
enggak, itu urusan nanti. Tapi ada kebanggaan bahwa
saya bisa mengantarkan sebuah sudut pandang pemikiran
yang baru melalui karakter ini,” ujar Masayu.

SELAMANYA… diperkuat oleh aktor-aktor berbakat
Indonesia seperti Sita Nursanti dan Donny Alamsyah
untuk menghantarkan sebuah kisah kehidupan lewat
gambar-gambar indah hasil arahan Director of
Photography, Ical Tanjung.

TANGGAL EDAR

Jalinan kisah yang membumi, karakter-karakter yang
kuat, deretan bintang yang tepat, sutradara handal
serta kru yang berdedikasi membuat SELAMANYA… menjadi
sebuah paket lengkap untuk sebuah film. Kisah
SELAMANYA… yang diskenariokan oleh Sekar Ayu Asmara
diiringi oleh alunan lagu-lagu ADA BAND dari album
Cinema Story.

Film yang baik bertahan selamanya. Rilis di
bioskop-bioskop seluruh Indonesia pada tanggal 19 Juli
2007, SELAMANYA… siap memberikan yang terbaik bagi
penonton film Indonesia.

SOUNDTRACK oleh ADA BAND
dari album CINEMA STORY
produksi EMI

Tidak ada komentar: