Oleh: Ubaydillah, AN dari Team e-psikologi
Setiap individu pasti pernah memiliki gagasan atau ide. Bahkan dalam kenyataan banyak ditemui bahwa satu orang mungkin bisa memiliki puluhan gagasan sekaligus. Tanpa memandang tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi sebuah gagasaan akan muncul manakah seseorang dihadapkan pada suatu tantangan atau berada dalam suatu lingkungan baru. Namun dari sekian banyak orang yang memiliki gagasan, hanya sedikit saja yang mampu mewujudkan gagasan tersebut menjadi suatu hasil karya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungannya.
Pertanyaannya adalah mengapa tidak semua orang bisa mewujudkan gagasan atau ide tersebut menjadi kenyataan? Tahapan apa saja yang harus dilalui agar gagasan yang cemerlang dapat terwujudkan dan berguna bagi kesejahteraan individu? Artikel singkat ini ditulis untuk mencoba menjawab pertanyaan-pertanya an tersebut.
Menjadi Awal
Gagasan adalah bukan ‘sesuatu’ tetapi ia menjadi awalnya. Mirip angka nol yang menjadi awal seluruh hitungan tetapi ia tidak memiliki makna hitungan apapun kecuali jika ia berasosiasi dengan angka lain. Begitu juga dengan gagasan anda. Tanpa diasosiasikan dengan perangkat lain, gagasan akan tetap selamanya menjadi gagasan. Maka tugas anda yang paling utama adalah menjadi pejuang gagasan anda, bukan sekedar memilikinya.
Kesalahan umum yang sering terjadi adalah gagasan ditempatkan sebanding dengan sesuatu hingga akhirnya mengakibatkan gagasan tersebut menemui ajal sebelum waktunya. Anda merasa cukup berhenti dengan memilikinya tanpa perjuangan untuk mewujudkannya atau memilih untuk membunuhnya sebelum dikeluarkan judgment lingkungan bahwa gagasan anda tidak akan hidup. Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka sembunyikan gagasan anda dari siapapun sebelum anda menemukan cara bagaimana gagasan tersebut bisa direalisasikan supaya tidak langsung menjadi santapan virus lingkungan.
Tahapan
Bagian dari perjuangan terhadap gagasan adalah memahami bagaimana ia bekerja sesuai dengan hukum alamnya sehingga anda menjadi sadar (aware) terhadap sesuatu yang terjadi pada diri anda selama menjalani proses. Tanpa pemahaman yang cukup, maka akan mengakibatkan bongkar pasang gagasan atau cepat tergoda oleh gangguan eksternal yang menggerogoti kegigihan anda memperjuangkan gagasan tersebut. Berikut adalah tahapan proses yang ditempuh gagasan menuju realisasi fisiknya.
Tindakan
Jika gagasan masih berupa angka nol, bukan sesuatu, maka tindakan adalah angka satu yang berarti sesuatu. Temukan format tindakan tertentu yang menjadi padanan fisik gagasan anda atau yang memperdekat ke arah realisasi riilnya. Seluruh tindakan anda memiliki fungsi bagi gagasan anda meskipun tidak semuanya berhasil. Seperti orang yang sedang memecahkan batu dengan jumlah pukulan yang tidak terhitung. Jika anda mengatakan batu tersebut pecah oleh pukulannya yang terakhir, jelas anda salah. Batu tidak pecah oleh hanya satu pukulan, tetapi beberapa pukulan di mana masing-masing pukulan memiliki maknanya sendiri.
Tindakan memiliki daya tarik yang berfungsi untuk mengangkut gagasan anda menuju padanan fisiknya ketika tindakan tersebut sudah anda pahami sebagai habit dalam bentuk aktifitas atau kesibukan. Persoalannya adalah bagaimana anda menciptakan tindakan yang bernilai tinggi bagi gagasan anda sebab terkadang tidak semua tindakan punya relevansi dengan realisasi gagasan, meskipun tidak berarti bahwa tindakan tersebut sia-sia. Dalam hal ini masalahnya lebih pada suatu tindakan yang efektivitas dan efisiensi.
Agar tidak kehilangan relevansi, maka janganlah menjadikan tindakan atau aktivitas atau kesibukan sebagai tujuan, sebaliknya letakkan semua pada perspektif masing-masing secara benar. Tujuan adalah hasil sedangkan tindakan merupakan media untuk mencapainya. Katakanlah jika anda sudah memiliki tujuan, target atau tujuan mikro, dan tindakan, maka pertanyaannya, sejauhmana masing-masing komponen tersebut berfungsi mengarah pada titik fokus anda. Atau lebih singkatnya, sejauhmana aktivititas anda mampu menghasilkan asset bagi hidup anda?
Tidak cukup dengan menjaga relevansinya saja, tindakan pun perlu bahan bakar yang dihasilkan dari kematangan spektrum emosi. Kuncinya terdapat pada penggunaan pilihan positif bagi keyakinan, pikiran, mental, sikap, atau perasaan anda. Dengan pilihan tersebut anda mampu mengatasi tantangan atau godaan yang mayoritasnya berupa keragu-raguan, pesimisme, rasa tidak berdaya atau “The I cannot attitude”, malas, pengecut, atau kekerdilan harga diri yang seringkali muncul di tengah perjuangan hidup anda.
Interaksi
Jika tindakan berupa angka satu, maka interaksi adalah angka dua. Maksudnya, anda harus menemukan pasangan dari kelompok yang anda pilih untuk merealisasikan gagasan anda. Alasannya sangat jelas, bahwa pertama, anda tidak bisa menjadi hebat di atas gagasan anda dengan seorang diri, dan kedua, semua yang ingin anda wujudkan dengan gagasan tersebut berada di tangan orang lain. Itulah betapa penting peranan interaksi.
Riset international membuktikan bahwa keberhasilan suatu gagasan seseorang ditentukan oleh keahlian tekhnis dan keahlian bagaiman anda menciptakan interaksi. Keahlian tekhnis memegang peranan lima belas sampai dua puluh lima persen dan sisanya interaksi. Tanpa interaksi maka mustahil diciptakan kreasi atau prestasi dari gagasan anda. Oleh karena itu keberhasilan suatu gagasan tidak bisa didasarkan dari sudut merah-putih, atau benar-salahnya akan tetapi dari cara bagaimana gagasan itu diinteraksikan ke pikiran orang lain.
Interaksi menciptakan experiencing dalam hal business of selling yang di dalamnya mengandung the skill of leadership, the art of networking, marketing, dan promotion yang dibutuhkan layaknya seorang pejuang. Bisa dibayangkan jika Soekarno atau Mahatma Gandhi tidak didukung oleh rakyatnya, bahkan Bill Gate pun bukan manusia pengecualian jika penemuannya tidak mendapat sambutan dari orang banyak untuk sama-sama merealisasikan penggunaan software komputer yang digagasnya.
Kreasi
Kreasi adalah moment of “Aha” yang merupakan angka tiga di mana gagasan anda telah menemukan padanan fisiknya atau sudah bisa bekerja untuk kehidupan anda. Kemerdekaan yang diciptakan Gandhi adalah kreasi termasuk juga putra-putri anda atau pekerjaan yang sekarang menopang hidup anda. Semua itu tercipta setelah muncul gagasan, tindakan, dan interaksi entah dalam bantuk polarisasi, integrasi atau kontradiksi [baca: paradoks] seperti seorang bayi yang pasti dilahirkan dari proses interaksi lawan jenis.
Di jagat raya ini hampir tidak ada yang menyamai kedahsyatan gagasan yang telah menemukan padanan fisiknya. Untuk memperoleh pemahaman ini anda tidak perlu harus membuka lembaran sejarah yang telah dipenuhi prestasi spektakuler para nabi yang berjuang dengan gagasannya ratusan tahun lalu dan hingga kini masih diperjuangkan pengikutnya, ilmuan atau industrian yang hasil jerih payahnya telah dimasukkan ke dalam asset dunia, atau nenek moyang keluarga kerajaan Inggris dan Saudi yang seakan-akan direlakan oleh bangsanya untuk memiliki suatu negara tanpa batas. Di sekeliling anda masih banyak manusia yang asal mulanya biasa-biasa tetapi kemudian dibedakan dengan kreasinya sehingga ia tidak hanya sekedar menjadi someone bagi someone akan tetapi menjadi "world" bagi banyak someone. Banyak kepala keluarga yang menjadi world bagi putra-putrinya, demikian pula seorang pengusaha sukses yang menjadi world bagi banyak karyawannya. Sekali lagi, itulah gagasan yang telah menemukan padanan fisiknya.
Tetapi jangan berpikir ke tahap kreasi jika anda sudah memilih takdir untuk menjadi pejuang gagasan orang lain alias pengikut. Kedahsyatan kreasi ditentukan oleh seberapa dalam kreasi tersebut menjadi representasi dari orisinilitas anda sehingga ia memiliki akar kokoh ke tanah terlepas di bidang apapun kreasi anda diimplementasikan. Dengan kata lain, kreasi adalah tahapan dari self – realization dan self - actualization yang ditandai dari start di mana kaki anda tidak ragu-ragu lagi menginjak di atas tanah realitas atau di mana keyakinan anda sepenuhnya diberangkatkan dari dalam ke luar.
Dengan memahami bagaimana cara mewujudkan sebuah gagasan maka diharapkan gagasan-gagasan yang ada di kepala anda dapat segera terwujudkan. Dengan perwujudan tersebut mudah-mudahan dapat memberikan sumbangan bagi bangsa kita yang memang kaya akan gagasan tetapi sangat miskin realisasinya. Semoga berguna. (jp)
Tentang : Komunikasi Berdasarkan Fungsi Otak
Oleh: Drs. Ponijan Liaw, MBA, M.Pd.
Pernahkah Anda bertemu dengan orang yang sangat hangat dan 'rame' ? Semua hal bisa menjadi topik
pembicaraan yang sangat asyik dan seru ? Di sudut lain, apakah Anda pernah bertemu dengan orang yang
frekuensi bicaranya diatur seperti minum obat, 3 kali sehari ? Jika tidak ditanya ia lebih memilih diam dan
mendengarkan ?
Tanpa disadari, ternyata ada tipe orang seperti yang digambarkan di atas. Apakah hal ini kebetulan semata atau
memang ada faktor X yang menyebabkan terjadinya artikulasi yang sangat berbeda, baik secara kuantitatif mau
pun kualitatif. Hal ini ternyata merupakan kontribusi fungsi otak dominan seseorang. Orang dengan fungsi otak kiri
dominan akan sangat berbeda dengan mereka yang berfungsi otak kanan dominan.
Orang 'berotak kiri' dominan cenderung sangat realistis, faktual, sistematis dan sistemik. Mereka adalah
penagih data dan fakta dalam percakapan dengan hampir setiap orang. Mereka tidak suka mengumbar kata-kata
yang dirasa tidak merepresentasikan apa yang mereka maksudkan. Mereka lebih mengedepankan logika dan rasio.
Oleh karenanya, mereka sangatlah rasional dan logis dalam memaparkan pandangannya dan mengharapkan balasan
sebanding. Mereka adalah para ilmuwan, akuntan, arsitek, dokter, peneliti ilmu-ilmu alam, ahli geolologi, fisika dan
sejenisnya.
Sementara itu, orang 'berotak kanan' lebih mengedepankan interaksi sosial penuh persahabatan. Mereka
adalah pembicara ulung dengan sederet referensi memukau. Murah senyum. Berani tampil beda. Memiliki banyak
gagasan dan sejuta pesona. Mereka tidak terlalu menekankan data dan fakta walau pun tidak berarti mereka tidak
butuh itu. Hanya saja, mereka lebih mementingkan kehangatan. Jika berbicara dengan mereka, hindari data dan
fakta di awal pertemuan, karena dapat menyebabkan 'mismatch' pada pertemuan itu sehingga berdampak
destruktif pada masa yang akan datang. Mereka adalah para pemasar sejati, pembicara publik, penjual, penyanyi,
penyair, penjual obat dan sejenisnya.
Selamat menebak fungsi otak dominan sahabat-sahabat Anda sekarang agar gaya komunikasi Anda menjadi
adaptif, konstruktif dan efektif.
"Most people never run far enough on their first wind to find out they've got a second. Give your dreams all you've got and you'll be amazed at the energy that comes out of you."
William James
1842-1910, Psychologist, Professor and Author
Sebuah kisah inspirasional dari negri China
13 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar