Jumat, 10 Oktober 2008

APAKAH BERANI = Pangkal Sukses?




Apa sih kunci untuk mencapai sukses dan kemajuan dalam karir? Jawabannya banyak sekali dan cukup beragam. Dan jawaban ini pun
sudah seringkali di bahas dalam buku-buku dan forum disksusi tentang karir. Mungkin anda sendiri sampai bingung untuk mempraktekkannya.
Tapi sekarang nggak perlu bingung, karena ada satu kata kunci untuk sukses, yaitu 'berani'.

Dengan sejumlah keberanian, karir anda dapat melesat. Tapi, keberanian ini tentu saja bukan asal berani. Yang jelas, untuk maju
anda perlu memiliki keberanian yang positif. Lalu keberanian macam apa yang harus dimiliki untuk sukses dalam karir? Jawabannya ada di
bawah ini:

Berani menanggung risiko

Semua pekerjaan mengandung resiko, apapun jenis pekerjaan anda. Lelah dan kekurangan waktu bersama keluarga merupakan resiko klasik
yang kerap terdengar. Selebihnya masih banyak resiko yang akan anda tanggung sehubungan dengan pekerjaan anda, tergantung ringan atau
beratnya pekerjaan anda. Tentu saja, sejak awal anda harus menyadari resiko yang akan anda hadapi sebagai konsekuensi pekerjaan. Dan jika
ingin maju, jangan menghindari resiko. Misalnya jika anda gagal memenuhi target tahun ini, jangan frustasi. Pikirkan cara terbaik
untuk mengatasi kegagalan itu.

Berani bertanggung jawab

Anda mutlak memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan. Jika anda melakukan kesalahan, beranilah bertanggung jawab untuk membenahinya.
Dan, jika memang anda salah, jangan mengambinghitamkan orang lain atau rekan kerja anda. Selain terkesan pengecut, juga menunjukkan
bahwa anda tidak profesional dalam bekerja.

Berani mengungkapkan ide

Jika tidak berani mengemukakan ide dan gagasan, bisa-bisa karier anda mandek. Atasan membutuhkan ide dan gagasan cerdas. Maka,
tuangkanlah ide itu dalam pekerjaan anda. Kemudian jangan ragu ungkapkan ide-ide anda baik di dalam rapat maupun langsung pada bos.
Kalau anda selalu ragu dan takut, ide anda bisa disabotase orang loh.

Berani bersikap profesional

Sikap profesional harus anda tumbuhkan mulai dari hal-hal yang kecil. Misalnya datang ke kantor tepat waktu, menyelesaikan tugas
dengan cekatan, atau tidak menunda-nunda pekerjaan yang diberikan atasan serta memenuhi deadline. Setelah itu, kedepankan inovasi
anda. Beranilah melakukan pembenahan dan pembaruan terhadap pekerjaan anda. Sehingga anda mampu menjadi seorang profesional.

Berani bersikap obyektif

Obyektivitas akan membuat anda lebih jernih dalam menilai sesuatu. Misalnya, bila ada percekcokan dengan rekan kerja, kita perlu
melihat secara obyektif penyebab percekcokan. Apakah karena salah paham biasa atau karena beda pendapat mengenai suatu ide atau
gagasan. Yang penting, jangan bawa-bawa masalah pribadi di tempat kerja. Sebab, perusahaan anda tentu mengutamakan profesionalisme.
Dengan demikian, anda dituntut untuk berani memilah-milah mana masalah pribadi dan mana yang urusan pekerjaan.

Berani bersikap tegas

Jangan takut untuk bersikap tegas, termasuk di kantor. Jika anda berbeda pendapat dengan rekan kerja, kemukakan perbedaan itu dengan
dilandasi argumen yang kuat. Jika anda diberi tugas oleh koordinator atau supervisor tapi tidak sesuai dengan aturan main yang sudah
disepakati bersama melalui suatu rapat, jangan ragu-ragu untuk menolaknya. Asal tidak keluar dari jalur yang ditetapkan bersama,
anda tidak perlu takut bersikap tegas. Tanpa memiliki ketegasan, anda hanya akan dimanfaatkan oleh orang lain, termasuk atasan Anda.
Jadi, jangan ragu-ragu bersikap tegas.

Berani menerima kritik

Jika tidak memiliki jiwa besar menerima kekurangan, anda akan alergi terhadap kritik. Untuk itu, berlatihlah menerima kekurangan yang
ada, meski itu pahit. Dan di tempat kerja, kekurangan kita mengerjakan suatu tugas biasanya diperbaiki dengan mekanisme
pemberian kritik. Anda harus berani menerima kritik. Karena lewat kritik anda dapat memperbaiki diri. Anggaplah kritik sebagai cambuk
bagi anda. Rasanya mungkin sakit, tapi dampaknya bisa memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri anda.

Nah apakah anda sudah memiliki keberanian tersebut? Kalau belum, segera tumbuhkan keberanian anda dari sekarang. Dan jika anda
mempraktekkan keberanian itu, jalan anda menuju sukses pun semakin mudah. So, berani pangkal sukses lah ya..!
Sumber: Astaga.com

girlfriend ke 7 Shades of love

Dear Friends,

"Love in the heart was not meant there to stay. Love is not love till you give it away". For love to be ever lasting and eternal every one should be aware of the different stages of love and know its significance. Following are the different phases through which you will travel in your love life and only those who pass it will have an endless love.

ATTRACTION

Attraction can be defined as something, which is more than friendship and is a step towards getting ready for a relationship. Now attraction is of two types:


a. Physical Attraction - happens when your body reacts to another person. Heart rate increases; temperature rises, palms get sweaty; stomach flutters; throat tightens; etc. This is what will tell you that you are ready for the first contact and also whether you are comfortable in the company of the other person.


b. Emotional Attraction - develops next if the circumstances are right. After being drawn to a person physically, you then begin to come closer. If you find you have things in common -- hobbies, ideologies, career, education, or some other common ground -- then an emotional attraction starts to form. Sometimes an emotional attraction can occur even when a physical attraction does not. And in this case, the bond will be stronger between the two who connect, since no preconceived notions based on physical appearance has occurred.


INTIMACY
Intimacy is something, which a person experiences when you learn to trust and believe your lover. It is a close association with another person of the deepest nature. You share you thoughts, feelings, and dreams. You feel free to discuss everything with this person and you are absolutely comfortable in his company. Thus intimacy develops gradually. If you can't establish intimacy with your partner, your relationship may work for a while, but is unlikely to endure throughout the years. Intimacy is actually the path to a true, healthy and beautiful relationship.

ROMANCE
Romance is the essence of a relationship. Without romance your love life will not exist. Romance is the true identity of your love. It brings out your true self and helps you be a better lover, husband and partner. Romance is a celebration of the life you live as part of a couple. It springs naturally and originates from within your heart. It makes you do things that you possibly couldn't have imagined to do otherwise. It shows you who you are and reminds you of the role you play in a relationship. Romance is not responsibility but it is caring about your responsibilities towards your lover and partner. Romance is the appreciation of two people who are celebrating the lucky coincidence that they found each other.

PASSION
The third stage is passion, which basically means a desire for another person, which has grown to an intensity that can't be ignored. This is often where an emotional relationship turns into a physical relationship. The passion stage is very important. For from here you will understand the true meaning and nature of your relationship. If there is no passion then its best to let go but if there is passion in your relationship then it is time to go on to the next stage.


COMMITMENT
The last stage is commitment. This is when you know that you want to spend your whole life with this person you love and you can do anything for him. It is when your whole world just revolves round your lover and you take a pledge to remain true to your mate throughout good and bad times, be by his side whenever he needs you.

Tidak ada komentar: